Arti peribahasa Benci akan mencit seekor, rengkiang disunu

Arti dari peribahasa Benci akan mencit seekor, rengkiang disunu adalah Membuang keuntungan atau kesempatan yang besar karena takut pada bahaya yang kecil.  Peribahasa Benci akan mencit seekor, rengkiang disunu merupakan peribahasa berbahasa Indonesia yang dimulai dengan huruf B.  Peribahasa Benci akan mencit seekor, rengkiang disunu dapat anda gunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan sebagai suatu perumpamaan yang mempunyai arti Membuang keuntungan atau kesempatan yang besar karena takut pada bahaya yang kecil.

Penjelasan Peribahasa Lebih Rinci / Detil :

Peribahasa : Benci akan mencit seekor, rengkiang disunu
Arti Peribahasa :  Membuang keuntungan atau kesempatan yang besar karena takut pada bahaya yang kecil
Bentuk Lain Peribahasa :  Karena tikus seekor, lumbung dibakar
Arti Kata Tidak Umum : Arti disunu (sunu) adalah dibakar; Arti mencit adalah tikus putih kecil; Arti rangkiang (rengkiang) adalah tempat penyimpanan padi
Huruf Depan Peribahasa : B
Bahasa Peribahasa : Bahasa Indonesia
Keterangan : -

Informasi peribahasa Benci akan mencit seekor, rengkiang disunu pada situs web ini bukanlah penjelasan resmi ataupun bagian dari kamus peribahasa bahasa indonesia resmi.  Apabila ada kekurangan atau pun kesalahan pada pemaparan peribahasa Benci akan mencit seekor, rengkiang disunu, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.  Tuliskan pertanyaan, pengalaman, komentar maupun opini anda terkait dengan peribahasa Benci akan mencit seekor, rengkiang disunu di form komentar di bagian bawah situs web kita tercinta ini agar kita bisa diskusikan bersama-sama.  Mari kita biasakan menggunakan peribahasa Benci akan mencit seekor, rengkiang disunu dalam ucapan maupun tulisan untuk melestarikan peribahasa nasional kita, terima kasih.

Kembali Menuju Ke :
Halaman Utama
Daftar Peribahasa
Daftar Peribahasa Indonesia
Daftar Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf B

Artikel Terkait :

0 Respon Pada "Arti peribahasa Benci akan mencit seekor, rengkiang disunu"

Posting Komentar