Arti peribahasa Dikerkah dia menampar pipi, dibakar dia melilit puntung

Arti dari peribahasa Dikerkah dia menampar pipi, dibakar dia melilit puntung adalah Tidak dapat berdiam diri atas perlakuan yang tidak baik.  Peribahasa Dikerkah dia menampar pipi, dibakar dia melilit puntung merupakan peribahasa berbahasa Indonesia yang dimulai dengan huruf D.  Peribahasa Dikerkah dia menampar pipi, dibakar dia melilit puntung dapat anda gunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan sebagai suatu perumpamaan yang mempunyai arti Tidak dapat berdiam diri atas perlakuan yang tidak baik.

Penjelasan Peribahasa Lebih Rinci / Detil :

Peribahasa : Dikerkah dia menampar pipi, dibakar dia melilit puntung
Arti Peribahasa :  Tidak dapat berdiam diri atas perlakuan yang tidak baik
Bentuk Lain Peribahasa : -
Arti Kata Tidak Umum : -
Huruf Depan Peribahasa : D
Bahasa Peribahasa : Bahasa Indonesia
Keterangan : -

Informasi peribahasa Dikerkah dia menampar pipi, dibakar dia melilit puntung pada situs web ini bukanlah penjelasan resmi ataupun bagian dari kamus peribahasa bahasa indonesia resmi.  Apabila ada kekurangan atau pun kesalahan pada pemaparan peribahasa Dikerkah dia menampar pipi, dibakar dia melilit puntung, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.  Tuliskan pertanyaan, pengalaman, komentar maupun opini anda terkait dengan peribahasa Dikerkah dia menampar pipi, dibakar dia melilit puntung di form komentar di bagian bawah situs web kita tercinta ini agar kita bisa diskusikan bersama-sama.  Mari kita biasakan menggunakan peribahasa Dikerkah dia menampar pipi, dibakar dia melilit puntung dalam ucapan maupun tulisan untuk melestarikan peribahasa nasional kita, terima kasih.

Kembali Menuju Ke :
Halaman Utama
Daftar Peribahasa
Daftar Peribahasa Indonesia
Daftar Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf D

Artikel Terkait :

0 Respon Pada "Arti peribahasa Dikerkah dia menampar pipi, dibakar dia melilit puntung"

Posting Komentar