Arti dari peribahasa Laksana pencalang tersarat, tiada ke timur tiada ke barat adalah Orang yang memakai pakaian bagus namun hanya berdiam diri di rumah saja. Peribahasa Laksana pencalang tersarat, tiada ke timur tiada ke barat merupakan peribahasa berbahasa Indonesia yang dimulai dengan huruf L. Peribahasa Laksana pencalang tersarat, tiada ke timur tiada ke barat dapat anda gunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan sebagai suatu perumpamaan yang mempunyai arti Orang yang memakai pakaian bagus namun hanya berdiam diri di rumah saja.
Penjelasan Peribahasa Lebih Rinci / Detil :
Peribahasa : Laksana pencalang tersarat, tiada ke timur tiada ke barat
Arti Peribahasa : Orang yang memakai pakaian bagus namun hanya berdiam diri di rumah saja
Bentuk Lain Peribahasa : -
Arti Kata Tidak Umum : -
Huruf Depan Peribahasa : L
Bahasa Peribahasa : Bahasa Indonesia
Keterangan : -
Informasi peribahasa Laksana pencalang tersarat, tiada ke timur tiada ke barat pada situs web ini bukanlah penjelasan resmi ataupun bagian dari kamus peribahasa bahasa indonesia resmi. Apabila ada kekurangan atau pun kesalahan pada pemaparan peribahasa Laksana pencalang tersarat, tiada ke timur tiada ke barat, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tuliskan pertanyaan, pengalaman, komentar maupun opini anda terkait dengan peribahasa Laksana pencalang tersarat, tiada ke timur tiada ke barat di form komentar di bagian bawah situs web kita tercinta ini agar kita bisa diskusikan bersama-sama. Mari kita biasakan menggunakan peribahasa Laksana pencalang tersarat, tiada ke timur tiada ke barat dalam ucapan maupun tulisan untuk melestarikan peribahasa nasional kita, terima kasih.
Kembali Menuju Ke :
Halaman Utama
Daftar Peribahasa
Daftar Peribahasa Indonesia
Daftar Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf L
Home » Kamus Peribahasa L
» Arti peribahasa Laksana pencalang tersarat, tiada ke timur tiada ke barat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Respon Pada "Arti peribahasa Laksana pencalang tersarat, tiada ke timur tiada ke barat"
Posting Komentar