Penguasa/Pemimpin Tidak Boleh Kejam Menindas Rakyat/Bawahan - Larangan Islam

Sungguh berat beban seorang pemimpin/penguasa dari orang banyak karena kepemimpinannya harus dipertanggungjawabkan kelak di akhirat. Penguasa/Pemimpin yang zalim/dhalim/lalim, kejam, dan suka menindas rakyat akan mendapatkan balasan siksa yang pedih di dalam neraka. Sama juga dengan wakil rakyat yang mengkhianati amanah yang diberikan kepadanya sehingga senang mengambil keuntungan dan membohongi orang-orang yang diwakilinya.

Arti Surat Asy-Syura ayat 42 :
"Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim (kejam) pada manusia, dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka akan mendapatkan siksaan yang pedih".

Pada saat sekarang ini sungguh memilukan, karena banyak orang yang ingin menjadi pemimpin, akan tetapi ketika telah menjadi pemimpin justru melakukan hal-hal yang merugikan orang-orang yang dipimpinnya dan melakukan berbagai tindakan yang sewenang-wenang. Seharusnya setiap orang yang diberi amanat untuk memimpin bertindak untuk kepentingan orang-orang yang diwakilinya, jujur, berlaku adil, menasehati dalam kebaikan, menjadi teladan yang baik, dan lain sebagainya.

Hadist Nabi Muhammad SAW (H.R. Thabarani) :
"Setiap pemimpin yang menipu rakyatnya, maka dia akan memasuki neraka".

Beberapa contoh pemimpin : presiden, gubernur, bupati, walikota, camat, lurah, rw, rt, kepala keluarga, pejabat, hakim, ketua organisasi, anggota dewan, imam, bos, pemilik usaha, supervisor, dan lain sebagainya. Yang pasti manusia adalah pemimpin, minimal memimpin dirinya sendiri. Setiap dari kita akan ditanyai akan kepemimpinan kita kelak di akherat.

Artikel Terkait :

0 Respon Pada "Penguasa/Pemimpin Tidak Boleh Kejam Menindas Rakyat/Bawahan - Larangan Islam"

Posting Komentar