Profesi Pengemis Profesional Menipu Rasa Iba Kita Yang Kasihan

Kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan kota-kota lainnya kerap kali menjadi target para pengemis / tukang minta-minta untuk mencari uang. Ada pengemis yang asli benar-benar butuh pertolongan dan ada pula pengemis yang bohongan karena mereka malas untuk mencari pekerjaan yang lain. Walhasil kita pun sulit untuk membedakan mana pengemis asli mana pengemis palsu.

Pengemis palsu terdiri dari orang-orang yang terorganisir rapi yang malas untuk bekerja. Mereka memilih pekerjaan sehari-hari sebagai pengemis karena tidak cocok dengan pekerjaan selain mengemis. Mereka juga senang menjadi peminta-minta karena penghasilan yang cukup menjanjikan apalagi yang memiliki tubuh yang cacat yang mampu memunculkan rasa iba pada orang banyak.

Dari sisi pendapatan bisa jadi mereka memiliki pendapatan yang besar karena saat ini uang receh pecahan kecil seperti 50, 100, 200 dan 500 rupiah cukup sulit untuk dicari dalam jumlah besar. Walhasil banyak orag yang memberi uang 500 dan 1000 rupiah kepada pengemis. Hasilnya ya lumayan jika ada 100 orang iba yang memberi maka sehari bisa dapat 50.000 sampai 100.000. Jika yang mengemis cacat mungkin bisa dapat pemasukan lebih dari 100.000 atau bahkan jutaan rupiah perhari.

Kita sebagai orang yang beruntung dan memiliki profesi yang mulia sebaiknya lebih selektif dalam memberi tukang minta-minta. Namun diharapkan untuk tidak mengurangi amal soleh kita. Jika bingung dan tidak mau susah ya jika iba ya beri saja, biar nanti Tuhan yang membalas perbuatan baik kita dan perbuatan buruk mereka yang menipu.  Secara agama islam kita diharapkan untuk selalu bersedekah atas harta yang kita miliki walaupun kepada pengemis yang sudah tercukupi kebutuhan hidup daruratnya namun tetap mengemis untuk mendapatkan harta yang lebih banyak.

Artikel Terkait :

0 Respon Pada "Profesi Pengemis Profesional Menipu Rasa Iba Kita Yang Kasihan"

Posting Komentar